Riwayat Abu Bakar AL-Razi yang terlupakan

Ada yang pernah mendengar nama Abu Bakar Al-Razi ? atau bahkan ada yang merasa asing dengan nama tesebut? , jujur saja saya pada awalnya juga merasa sangat asing dengan nama tersebut, sampai saya membaca sebuah buku tentang tokoh-tokoh islam. Ya sudah kewajiban setiap muslim untuk terus belajar terutama tentang islam kan , termasuk sejarah, perkembangan islam, tokoh-tokoh islam yang berjasa terhadap masyarakat dunia hingga sekarang pun tak luput untuk dipelajari.

Abu Bakar Al-Razi adalah seorang dokter terkemuka pada zaman pertengahan yang bernama lengkap Abu Bakar Muhammad Ibn Zakariya Al-Razi. Beliau lahir pada hari selasa, 1 sya'ban 251 H / 28 Agustus 865 M, di Ray, sebuah kota yang dekat dengan Teheran dewasa ini. Pada awalnya beliau menggeluti dunia musik terutama seruling , hingga usia 30 tahun (menurut Safadi 40 tahun) , beliau mengalihkan minatnya pada dunia pengobatan , matematika, astronomi , kimia , filsafat  saat terkena penyakit mata yang memaksanya untuk mencari pengobatan bagi sakitnya tersebut. Beliau termasuk orang yang tekun dalam belajar, beliau belajar siang dan malam , gurunya adalah Ali Ibn Rabban Al-Tabari , beliau adalah seorang guru dan pakar pengobatan dan sekaligus filsafah yang lahir di Merv sekitar 192 / 808. Selain itu Abu Bakar Al-Razi juga berguru kepada Hunain Ibn Ishaq yang terkenal akrab dengan karya-karya kedokteran Yunani, Persia dan India.

Abu Bakar AL-Razi pertama kali ditempatkan di rumah sakit kerajaan di kota kelahirannya. Ternyata karena bakat dan minatnya yang besar terhadap dunia medis , nama dokter pertama yang memakai metode pengobatan air dingin untuk mengobati demam ini segera menjadi populer. Sampai akhirnya ia mendapat gelar Galen Arab dan diangkat menjadi Kepala Rumah Sakit Al-'Adhudi di Bagdad hingga beliau berpulang pada Ahad , 18 Rajab 313 H / 9 oktober 925 M.

Tokoh islam yang di Eropa terkenal dengan nama Rhazes ini meninggalkan lebih dari 100 karya, antara lain tentang campak, cacar, dan batu-batu kecil pada ginjal (batu ginjal). Ada 2 karya Al-Razi di bidang kedokteran yang terkenal sampai ke Eropa. Yang pertama Kitab Al-Hawi yang disebut juga dengan Al-Jami' Al -Khas li Shina'ah Al-Thib (Liber Continens). Ensiklopedia besar kedokteran ini menguraikan ilmu dan praktik kedokteran pada masanya. Karya ini diselesaikan pada 19 Dzulqa'dah 487 H / 30 November 1094 M dan telah dicetak sebanyak 40 kali sejak 1498 - 1866 M. Karya ini juga telah diterjemahkan ke dalam bahasa latin pada 678 H / 1279 M oleh Farragut (Faraj Ben Salim) , seorang dokter Perancis , buku ini juga menjadi referensi bagi dunia kedokteran barat. Teks asli  dalam bahasa Arab pada buku ini yang masih berbentuk manuskrip tersimpan di beberapa perpustakaan di Eropa.

Buku pengobatan karya Al-Razi


Karya nya yang kedua adalah Kitab Al-Manshuri Fi Al-Thib yang juga telah diterjemahkan ke dalam bahasa Latin di Toledo oleh Gerard Of Cremona dengan judul Liber ad Almanzoris. Karya kedua ini beliau hadiahkan kepada penguasa Khurasan pada masa itu yang juga sahabat Al-Razi. Masih banyak juga karya-karya Al-Razi yang lainnya.

Ternyata islam sejak dulu sudah maju dalam dunia kedokteran dan sebagainya, hal ini dibuktikan dengan penemuan-penemuan metode pengobatan yang pertama kali ditemukan oleh para dokter islam jaman dulu yang dijadikan pedoman dan referensi bagi metode pengobatan barat. Nah kita sebagai generasi penerus muslim harusnya juga lebih bersemangat lagi dalam menimba ilmu, jangan terlena dengan kenyaman hidup yang kita rasakan saat ini karen kematian tidak menunggu tua, kematian tidak menunggu harus sakit dahulu, kematian tidak menunggu harus kaya atau dalam kondisi miskin. Jike ajal sudah menjemput amalan apa yang kita bawa untuk bekal di akhirat nanti?? apa sudah cukup?? yakin merasa cukup?? , kewajiban kita sebagai muslim untuk terus menuntut ilmu hanya sampai kita mati jadi jika besok kita mati maka hanya sampai besok saja usia kita untuk menimba ilmu. 

Petuah Imam Syafii berkata " ilmu itu bagaikan binatang buruan , sedangkan pena adalah pengikatnya maka ikatlah buruanmu dengan pengikat yang kuat " , " Alangkah bodohnya jika kamu mendapatkan Kijang (binatang buruan) , namun kamu tidak mengikat nya hingga akhirnya lepas di tengah-tengah manusia".

Dalam Alquran juga disebutkan orang yang memiliki ilmu mendapatkan kehormatan di sisi ALLAH dan Rasul-Nya, yang terdapat dalam surat Al Mujadalah ayat 11, Ali Imraan ayat 18, Thaaha ayat 114, Az Zumar ayat 9, dan dalam beberapa hadist shohih.

Comments

Popular posts from this blog

Hari down syndrome sedunia

PAKISTAN, DARATAN SUCI DI ASIA SELATAN

21 Children